Cindy pratiwi

Di era new normal saat ini, menggunakan masker menjadi suatu kewajiban saat beraktivitas sehari-hari. Hal ini dilakukan untuk mencegah risiko penularan virus Corona COVID-19. Pemerintah mengingatkan lagi soal pentingnya menggunakan masker dengan benar. Banyak yang memakainya asal-asalan dengan alasan merasa tidak nyaman dan masih banyak yang keliru saat menggunakan masker. Contohnya, kebiasaan menurunkan masker ke dagu karena merasa pengap. Kebiasaan ini bisa meningkatkan risiko tertular virus corona. Umumnya ini dikerjakan karena ingin makan dan minum, memudahkan komunikasi dengan orang lain serta alasan-alasan lainnya. Kalau terpaksa harus melepas masker lepas lah, jangan disangkutkan di dagu karena droplet atau kuman penyakit yang ada diluar yang mungkin nempel di dagu akan pindah ke bagian dalam masker . Tingkat risiko lain semakin besar jika masker yang kita gunakan itu sudah kotor atau dalam artian telah dihinggapi kuman dan bakteri akibat beraktivitas. Dengan meletakkan 

Makanan merupakan asupan nutrisi yang berarti untuk kesehatan serta kekuatan badan. Anda pasti tahu, jika apa yang dikonsumsi sehari-hari akan berdampak pada tubuh atau wajah. Maka dari itu, jangan heran bila Anda kurang mengonsumsi buah dan sayur kulit wajah menjadi kurang segar dan kusam. Tak hanya perawatan dari luar, tapi wajib memperhatikan asupan makanan dari dalam untuk mendapatkan kulit wajah yang cerah dan tampak bersinar. Jika ingin kulit wajah lebih cerah, berikut beberapa buah yang wajib anda coba 1. Alpukat Makanan yang baik untuk kulit ini memiliki banyak manfaat berkat kandungan vitamin C dan E. Ini berarti bila Anda mengonsumsi satu buah alpukat, Anda bisa memperoleh kedua vitamin yang dibutuhkan oleh kulit. Alpukat juga memiliki kandungan lemak baik yang mampu memberikan kelembapan dan menghidrasi kulit. 2. Apel Buah kedua yang menjadi makanan yang baik untuk kulit, khususnya mencerahkan kulit adalah apel. Di dalamnya terdapat buah yang kaya dengan kandungan

Setiap orang sudah pasti kenal dengan makanan cepat saji bernama mie instan Kecuali mudah diperoleh, variasi makanan yang satu ini juga mempunyai rasa yang sedap.Hanya saja, dibalik sifat praktis dan rasanya yang sangat sedap, mie instan juga mempunyai sejumlah resiko. Mie instan merupakan solusi kelaparan bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, khususnya anak kost. Hubungan antara mie instan dengan anak kost seperti dua sejoli yang tidak bisa dipisahkan. Karena selain murah dan mudah, mie instan memang memiliki rasa yang enak. Bagi banyak anak kos, inilah makanan yang dalam "kondisi tertentu" menjadi hidangan paling nikmat. Menurut sejumlah hasil penelitian, Terlalu kerap mengonsumsi mie instan dapat meningkatkan resiko timbulnya penyakit kanker, ginjal dan usus buntu. Pada beberapa kasus orang yang mengkonsumsi mie instan berlebihan juga dapat menyebabkan kegemukan atau obesitas. Sekiranya Anda umumnya mengonsumsi mie instan tiap-tiap hari, mulailah untuk menguran

            Pandemi COVID-19 adalah peristiwa menyebarnya coronavirus disease 2019 , disingkat COVID-19 di seluruh dunia. Penyakit ini disebabkan oleh koroavirus jenis baru yang diberi nama SARS-Co V-2. Wabah COVID-19 pertama kali dideteksi di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok pada bulan Desember 2019, dan ditetapkan sebagai pandemi oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 11 Maret 2020             A kibat pandemi ini kebijakan bekerja dari rumah ( Work From Home ) diberlakukan sejak 16 Maret 2020. Work From Home (WFH) identik dengan melakukan pekerjaan kantor, rapat, diskusi, dan koordinasi dengan rekan dan atau mitra kerja dari rumah pegawai masing-masing secara online . Adapun pilihan media yang digunakan bisa berupa voice call, chat/text messenger, dan confrence call audio/video . Beberapa pilihan aplikasi video conference pun saat ini beragam seperti Google Meet, Microsoft Team, Zoom, Skype dan lain sebagainya.             D ikutip dari KOMPAS.com - Sebagian besa