BAB II. MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
MAKALAH ILMU BUDAYA DASAR
‘‘ MANUSIA DAN KEBUDAYAAN ”
DISUSUN OLEH:
CINDY PRATIWI (11116625)
KELAS:1KA05
UNIVERSITAS
GUNADARMA
Segala puji dan syukur kehadirat Allah
SWT, yang telah memberikan taufik, hidayah, rahmat, dan berkah serta kesempatan
kepada kami selaku penulis dalam menyusun makalah ini, sehingga kami dapat
menyelesaikan penyusunan makalah Ilmu Budaya Dasar
Tujuan dari penyusunan makalah ini
adalah untuk memenuhi tugas Ilmu Budaya Dasar Selain itu makalah ini juga
sebagai pengetahuan tambahan bagaimana bentuk serta tugas mengenai “manusia dan
kebudayaan”
Kami ucapkan terimakasih banyak kepada
pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Dan juga memberikan doa, sehingga kami
dapat menyusun dan menyelesaikan makalah ini.
Kami
menyadari bahwa penyusunan makalah ini tidak terlepas dari banyak kekurangan.
Oleh karena itu, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya. Kami berharap agar
makalah ini dapat bermanfaat bagi kami khususnya, dan bagi pembaca pada
umumnya.
Depok, April 2017
Penyusun
Daftar Isi
Kata Pengantar
Daftar
Isi
Bab 1 Pendahuluan
Latar
Belakang
Batasan
Masalah.
Tujuan
Bab 2 Pembahasan
A.
Manusia
B.
Hakekat manusia
C.
Kepribadian bangsa
timur
D.
Pengertian
kebudayaan
E.
Unsur-unsur
kebudayaan
F.
Wujud kebudayaan
G.
Orientasi nilai
budaya
H.
Perubahan kebudayaan
I.
Kaitan manusia dan
kebudayaan
Bab 3 Kesimpulan
BAB I
PENDAHULUAN
terkenal dengan keragaman budayanya. Manusia
dan kebudayaan adalah satu hal yang tidak bisa di pisahkan karena di mana manusia itu
hidup dan menetap pasti manusia akan hidup sesuai dengan kebudayaan yang ada di daerah yang di
tinggalinya
Manusia merupakan
makhluk sosial yang berinteraksi satu sama lain dan melakukan suatu
kebiasaan-kebiasaan yang terus mereka kembangankan
dan kebiasaan-kebiasaan tersebut akan menjadi kebudayaan. Setiap manusia juga memiliki kebudayaan yang berbeda-beda,
itu disebabkan mereka memiliki pergaulan sendiri di wilayahnya sehingga manusia
di manapun memiliki kebudayaan yang berbeda masing-masing. Perbedaan kebudayaan
disebabkan karna perbedaan yang dimiliki seperti faktor Lingkungan, faktor
alam, manusia itu sendiri dan berbagai faktor lainnya yang menimbulkan
Keberagaman budaya tersebut Seiring dengan berkembangnya teknlogi informasi dan
komunikasi yang masuk ke Indonesia diharapkan dapat dapat memberikan pengaruh
yang positif terhadap kebudayaan masing – masing daerah, karena kebudayaan
merupakan jembatan yang menghubungkan dengan manusia yang lain.
Dengan
mempelajari hubungan manusia dan kebudayaan dapat di ketahui bahwa manusia
membutuhkan kebudayaan untuk bersosialisasi dengan mahluk yang lain.
Bersosialisasi dan adaptasi sangatlah penting bagi manusia. Kebudayaan dapat
juga menjadi media penting dalam kehidupan manusia seperti pendidikan, alat
pemersatu, identitas, hiburan dan masih banyak lagi peranan penting yang
dimiliki kebudayaan. Dalam dunia pendidikan kebudayaan adalah penunjang yang
bertujuan memperkenalkan macam-macam kebudayaan, tujuan dan fungsi
kebudayaan dalam masyarakat, dengan cara semacam ini diharapkan para generasi
penerus dapat mempelajari dan mengetahui makna kebudayaan.
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
A. Manusia
Manusia dan kebudayaan
merupakan salah satu ikatan yang tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan
ini. Manusia sebagai makhluk Tuhan yang paling sempurna menciptakan kebudayaan
mereka sendiri dan melestarikannya secara turun menurun. Budaya tercipta dari
kegiatan sehari hari dan juga dari kejadian – kejadian yang sudah diatur oleh
Yang Maha Kuasa.
Namun siapakah manusia itu sebenarnya? Manusia di dunia ini memegang peranan
yang unik dan dapat di pandang dalam beberapa segi. Misalnya, manusia di
pandang sebagai kumpulan dari partikel-partikel atom yang membentuk
jaringan-jaringan system (ilmu kimia). Manusia merupakan makhluk biologis yang
tergolong dalam golongan mamalia (ilmu biologi). Manusia sebagai makhluk social
yang tidak dapat berdiri sendiri (ilmu sosiologi) dan lain sebagainya.
Dari beberapa definisi di atas, tentu membuat kita sulit untuk menjawab
pertanyaan tentang manusia, oleh karena itu kita akan menerangkan siapa itu
manusia berdasarkan unsur-unsur yang membangunnya. Ada dua macam pandangan yang
akan menjadi acuan untuk menjelaskan unsur-unsur yang membangun manusia.
1.
Manusia terdiri dari empat unsur yang saling terkait, yaitu:
v Jasad : badan
kasar manusia yang dapat kita lihat, raba bahkan di foto dan menempati ruang
dan waktu.
v Hayat :
mengandung unsur hidup, yang di tandai dengan gerak.
v Ruh :
bimbingan dan pimpinan Tuhan, daya yang bekerja secara spiritual dan memahami
kebenaran, suatu kemampuan mencipta yang bersifat konseptual yang menjadi pusat
lahirnya kebudayaan.
v Nafs : dalam
pengertian diri atau keakuan, yaitu kesadaran akan diri sendiri.( Asy’arie,
1992 hal: 62-84).
2.
Manusia sebagai satu kepribadian yang mengandung tiga unsur, yaitu:
v Id, merupakan
struktur kepribadian yang paling primitive dan paling tidak tampak. Id
merupakan energi psikis yang irrasional dan terkait dengan sex yang secara
instingtual menentukan proses-proses ketidaksadaran (unconcius). Id diatur oleh
kesenangan yang harus di penuhi,baik secara langsung melalui pengalaman seksual
atau tidak langsung melalui mimpi atau khayalan.
v Ego, sering
disebut “eksekutif” karena peranannya dalam menghubungkan kepuasan Id dengan
saluran sosial agar dapat di terima oleh masyarakat. Ego diatur oleh prinsip
realitas dan mulai berkembang pada anak antara usia satu dan dua tahun.
v Super ego,
merupakan struktur kepribadian terakhir yang muncul kira-kira pada usia lima
tahun. Super ego menunjukan pola aturan yang dalam derajat tertentu
menghasilkan kontrol diri melalui sistem imbalan dan hukuman terinternalisasi.
(freud, dalam Brennan, 1991; hal 205-206).
B. Hakekat Manusia
Manusia diciptakan
oleh Tuhan sebagai makhluk hidup yang paling sempurna, melebihi ciptaan Tuhan
yang lain. Manusia terdiri dari jiwa dan raga yang dilengkapi dengan akal
pikiran serta hawa nafsu. Tuhan menanamkan akal dan pikiran kepada manusia agar
dapat digunakan untuk kebaikan mereka masing – masing dan untuk orang di
sekitar mereka. Manusia diberikan hawa nafsu agar mampu tetap hidup di bumi
ini. Salah satu hakekat manusia lainnya ialah manusia sebagai makhluk sosial,
hidup berdampingan satu sama lain, berinteraksi dan saling berbagi.
C. Kepribadian Bangsa Timur
Manusia mendiami
wilayah yang berbeda dan berada di lingkungan yang berbeda pula. Hal ini
membuat kebiasaan, adat istiadat, kebudayaan dan kepribadian setiap manusia
suatu wilayah berbeda dengan yang lainnya. Namun secara garis besar terdapat
tiga pembagian wilayah, yaitu : Barat, Timur Tengah, dan Timur.
Kita di Indonesia
termasuk ke dalam bangsa Timur, yang dikenal sebagai bangsa yang berkepribadian
baik. Bangsa Timur dikenal dunia sebagai bangsa yang ramah dan bersahabat.
Orang–orang dari wilayah lain sangat suka dengan kepribadian bangsa Timur yang
tidak individualistis dan saling tolong menolong satu sama lain. Meskipun begitu,
kebanyakan bangsa Timur masih tertinggal oleh bangsa Barat dan Timur Tengah.
Dalam ilmu psikologi
yang notabanenya berasal dari Barat, banyak mengembangkan konsep-konsep dan
teori mengenai aneka warna isi jiwa, serta metode dan alat untuk menganalisis
dan mengukur secara detail tentang variasi jiwa individu. Tetapi, tidak
terlepas dari itu semua, konsep-konsep tersebut masih kurang mengembangkan
suatu konsep yang berkaitan dengan jiwa individu dan lingkungan sosial budaya.
Oleh karena itu,
Francis L.K Hsu seorang sarjana Amerika keturunan Cina, mengembangkan suatu
konsepsi tentang jiwa manusia sebagai makhluk sosial budaya, yang ia sebut
sebagai Bagan Psiko-Sosiogram Manusia atau delapan daerah seperti lingkaran
konsentris sekitar diri pribadi.
Keterangan:
Nomor 7 dan 6 disebut
sebagai daerah tak sadar dan sub sadar. Tak sadar karena memang sudah tertanam
jauh di dalam diri manusia dan tak mampu disadari bahkan oleh manusia itu
sendiri. Sub sadar karena sewaktu–waktu unsur–unsur yang sudah tertanam bisa
meledak keluar lagi dan mengganggu kebiasaan sehari–hari.
Nomor 5 disebut
kesadaran yang tidak dinyatakan. Maksudnya pikiran – pikiran dan gagasan yang
ada disimpan sendiri oleh manusia tersebut dan tidak ada seorang lain pun yang
dapat mengetahuinya. Nomor 4 disebut kesadaran yang dinyatakan. kebalikan dari
nomor 5, ini berarti manusia mengungkapkan kepada orang lain apa yang ada di
pikirannya seperti perasaan, pengetahuan dan sebagainya.
Nomor 3 disebut
lingkaran hubungan karib. Di sini manusia memiliki seseorang atau sesuatu yang
dianggap bisa menjadi curahan hati dan tempat untuk meminta bantuan. Tidak
selalu manusia yang lain juga melainkan benda, atau makhluk hidup lain pun bisa
berada pada lingkaran ini. Nomor 2 disebut lingkaran hubungan berguna. Bisa
dianalogikan hubungan antara murid dengan guru, pedagang dan pembeli.
Nomor 1 disebut
lingkaran hubungan jauh yang berarti pikiran dan gagasan manusia tentang
berbagai macam hal. Nomor 0 disebut lingkungan dunia luar yang berarti tentang
pendapat dan pikiran seseorang tentang dunia atau daerah yang belum pernah
dikunjungi atau dijumpai.
D. Definisi Kebudayaan
Kebudayaan berasal
dari kata budaya yang berarti hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal
manusia. Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J.
Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang
terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh
masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.
Herskovits memandang
kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi
yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic. Menurut Andreas Eppink,
kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu
pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan
lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistic.
Definisi Kebudyaan itu
sendiri adalah sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi
sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam
kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Namun kebudayaan juga
dapat kita nikmati dengan panca indera kita. Lagu, tari, dan bahasa merupakan
salah satu bentuk kebudayaan yang dapat kita rasakan.
E. Unsur Kebudayaan
Ada beberapa pendapat
ahli yang mengemukakan mengenai komponen atau unsur kebudayaan, antara lain
Melville J. Herskovits menyebutkan kebudayaan memiliki 4 unsur pokok, yaitu
alat-alat teknologi, sistem ekonomi, keluarga dan kekuatan politik. Sedangkan
Bronislaw Malinowski mengatakan ada 4 unsur pokok yang meliputi sistem
norma,organisasi ekonomi, alat-alat atau lembaga petugas pendidikan dan
organisasi kekuatan.
C. Kluckhohn di dalam
karyanya yang berjudul Universal Categories of Culture mengemukakan, bahwa ada
tujuh unsur kebudayaan universal, yaitu:
a.
Sistem Religi
Kepercayaan manusia
terhadap adanya Sang Maha Pencipta yang muncul karena kesadaran bahwa ada zat
yang lebih dan Maha Kuasa.
b.
Sistem Organisasi Kemasyarakatan
Sistem yang muncul
karena kesadaran manusia bahwa meskipun diciptakan sebagai makhluk yang paling
sempurna namun tetap memiliki kelemahan dan kelebihan masing – masing antar
individu sehingga timbul rasa utuk berorganisasi dan bersatu.
c.
Sistem Pengetahuan
Sistem yang terlahir
karena setiap manusia memiliki akal dan pikiran yang berbeda sehingga
memunculkan dan mendapatkan sesuatu yang berbeda pula, sehingga perlu
disampaikan agar yang lain juga mengerti.
d.
Sistem Mata Pencaharian Hidup dan Sistem Ekonomi
Terlahir karena
manusia memiliki hawa nafsu dan keinginan yang tidak terbatas dan selalu ingin
lebih.
e.
Sistem Teknologi dan Peralatan
Sistem yang timbul
karena manusia mampu menciptakan barang – barang dan sesuatu yang baru agar
dapat memenuhi kebutuhan hidup dan membedakan manusia dengam makhluk hidup yang
lain.
f.
Bahasa
Sesuatu yang berawal
dari hanya sebuah kode, tulisan hingga berubah sebagai lisan untuk mempermudah
komunikasi antar sesama manusia. Bahkan sudah ada bahasa yang dijadikan bahasa
universal seperti bahasa Inggris.
g.
Kesenian
Setelah memenuhi
kebutuhan fisik manusia juga memerlukan sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan
psikis mereka sehingga lahirlah kesenian yang dapat memuaskan.
F. Wujud dan Komponen Kebudayaan
Menurut J.J.
Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga:
§
Kompleks gagasan, konsep, dan pikiran manusia
Kebudayaan yang muncul
dan hidup karena adanya gagasan – gagasan baru, konsep yang matang serta buah
dari pikiran yang kreatif. Wujudnya dapat ditemukan dalam sebuah buku – buku,
arsip dan sebagainya.
§
Kompleks aktivitas
Aktivitas adalah wujud
kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu.
Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri
dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak,
serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang
berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan
sehari-hari, dan dapat diamati dan didokumentasikan.
§
Wujud sebagai benda
Aktivitas manusia
sehari – hari umumnya dilakukan dengan menggunakan benda sebagai sarana dan
prasarana. Dari situ lahir kebudayaan dalam bentuk fisik yang konkret, bisa
bergerak maupun tidak.
BAB III
KESIMPULAN
KESIMPULAN
3.1 KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Secara sederhana
hubungan manusia dan kebudayaan adalah sebagai perilaku kebudayaan dan
kebudayaan merupakan obyek yang dilaksanakan manusia. Dalam ilmu sosiologi
manusia dan kebudayaan dinilai sebagai dwi tunggal yang berarti walaupun
keduanya berbeda tetapi keduanya merupakan satu kesatuan. Manusia menciptakan
kebudayaan setelah kebudayaan tercipta maka kebudayaan mengatur kehidupan
manusia yang sesuai dengannya
B. Saran
Manusia
hidup karena adanya kebudayaan, sementara itu kebudayaan akan terus hidup dan
berkembang manakala manusia mau melestarikan kebudayaan dan bukan merusaknya.
Dengan demikian manusia dan kebudayaan tidak dapat dipisahkan satu sama lain,
karena dalam kehidupannya tidak mungkin tidak berurusan dengan hasil-hasil
kebudayaan, setiap hari manusia melihat dan menggunakan kebudayaan, bahkan
kadang kala disadari atau tidak manusia merusak kebudayaan.
Maka
dari itu, sebagai manusia yang berbudaya kita harusnya mampu untuk terus dan
tetap berbudaya sebagaimana hakikat kita sebagai manusia.
DAFTAR PUSAKA
Komentar
Posting Komentar